Kamis, 05 November 2015

Sifat buruk orangtua yang merusak mental anak

Posted by cley on 04.28 with No comments



Orang tua yang mudah marah (temperamental) dlm menghadapi anak anaknya, biasanya akan mudah membentak, mencela, memukul, bahkan menyumpah keburukan bagi anaknya sendiri. Ini akibat dari org tua yang tdk bisa mengendalikan emosinya yg meluap luap yg tdk pada tempatnya, apalagi jika marah2 nya itu hanya karena masalah sepele.., bahkan tanpa sebab misal hanya karena prasangkanya sendiri pun ia bisa marah marah dan anaklah yg jadi korban tempat melampiaskan nafsu amarahnya, jika sudah di tumpahkan emosinya yg meluap luap itu baru lah ia merasa puas.., yg jadi korban adalah anak dan anggota keluarga yg lainya.
Anak yg terlalu sering dibentak, di caci maki dan di pukul maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan Menjad keras kepala, dan pemberontak (pembangkang).
Ia pun bisa pula menjadi temperamental tertular sifat dan kebiasaan orangtuanya yg suka marah marah, suka membentak ,caci maki merendahkan orang lain,dan pembangkang, itu semua berawal dr orang tua yg temperamental dan keras kepala.
Anak-anak yang sering mendapat prilaku buruk dari orang tuanya..,seperti bentakan, caci maki, sumpah serapah, dan pukulan Atau cubitan yang keras akan membuat anak menjadi tertekan jiwanya dan merusak mental nya, dan resiko paling berat yg akan terjadi adalah anak bisa saja menjadi trauma kpd orang tuanya sendiri.
Bayangkan..., bagaimana jadinya jika anak anda trauma kpd anda....? padahal anda adlh orang tuanya sendiri. Yang seharusnya anak lebih dekat dan berkasih sayang terhadap orang tuanya, bukannya menjauh dan menghindar karena takut dan trauma akibat sifat buruk orang tuanya di dlm rumah tangga.
Akibat sifat sifat buruk orang tua yang bgini akan membuat mental anak tertekan dan rusak, lalu ia akan berkembang menjadi anak yang memiliki sifat2 sbb: 
1.Minder
Bila anak selalu dicela dan dibentak, dan tak pernah menerima sambutan positif saat ia melakukan kebaikan, dan selalu di marah, di bentak dan di caci maki maka ia akan tumbuh menjadi priibadi yang tidak percaya diri (pede) atau minder.
Akan tertanam dalam jiwanya bahwa ia hanyalah anak yang selalu melakukan kesalahan, tdk pernah bisa berbuat baik, benar dan menyenangkan orang lain. Akibatnya, ia akan mrasa ragu-ragu atau tdk pede utk melakukan atau mencoba sesuatu karena takut salah, dan takut di marahi, di bentak dan di caci maki. Yang paling menekan adalah perasaan takut di pukul seperti waktu yang sudah sudah.
2. tidak peduli (bersikap masa bodoh)
Anak yang selalu di perlakukan dgn kasar juga bisa menjadi berkembang menjadi anak yang cuek dan tidak peduli. Akibat sudah terlalu sering menerima bentakan, Caci maki dan pukulan ia malah jadi apatis, tidak peduli.
Ia pun sering mengabaikan nasihat orangtuanya. Mungkin saat dimarahi atau dibentak ia terlihat diam dan mendengarkan, tetapi sesungguhnya kata-kata orangtuanya hanya dianggap angin lalu saja. Masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri. Maka anakpun akan menjadi anak yang bebal, keras kepala tidak mau menerima nasehat. Ini semua berawal dari sikap buruk orang tuanya sendiri dalam mendidiknya.
3. Tertutup
Orangtua yg temperamental adalah orang tua yg sangat sering marah2 scara berlebihan hanya karena masalah sepele, sangat mudah marah dan emosi..bahkan tanpa sebab pun ia terkadang marah dan menjerit2 mencaci maki dan membentak dgn nada yg sangat keras, tentu sj sifat ini akan sangat menakutkan bagi anak. anak mau kelembutan, kasih sayang dan perhatian, bukan caci maki, bentakan dan pukulan.
Ya..., anak akan menjadi takut pada orangtuanya sendiri, sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan mengurung diri, dan bisa saja ia akan enggan berbicara dan Ia tidak pernah mau berbagi cerita dgn orangtuanya.
"Buat apa berbagi dan cerita kalau nanti ujung-ujungnya disalahkan....?
buat apa bicara jika selalu di marahi..? 
Buat apa dekat jika selalu di bentak dan di caci maki bahkan di pukul.?"
ini lah yang terpikir di dlm otak anak tsb karna kebiasaan yg sering di alaminya, lalu ia akan menjauh dari orang tua karna terlanjur sakit hati dan hatinya hancur luluh akibat sifat buruk dan kasar dari orang tuanya sendiri tsb.
Dgn demikian, komunikasi antara orangtua dan anak tidak bisa berjalan lancar. Bayangkan bagaimna perasaan anda...? jika anak kandung anda sendiri tdk mau bicara dan tdk mau dekat lagi dgn anda....? Karena trauma mental akibat sifat buruk orang tuanya sendiri. Tentu saja tdk ada orang tua yang mau hal ini terjadi kpd anaknya, kecuali orang tua yang sudah tidak waras lagi akalnya.
3. Pemberontak, pembangkang dan keras kepala.
Mereka menjadi anak yang keras kepala, suka membantah dan membangkang apa saja kehendak orangtua. Mereka marah karena merasa tidak dihargai oleh orangtua. Mereka merasa tdk di sayangi sebagaimana mestinya., 
Utk melawan jelas tak bisa, karena ia hanya seorang anak kecil. Maka ia pun berusaha menyakiti hati orangtuanya. Ia akan senang bila melihat orangtuanya jengkel dan marah karena ulahnya. Semakin bertambah emosi orangtuanya, semakin senanglah ia.
Anak bisa membangkang dgn cara yg halus. Anak-anak ini jika diperintah memilih sikap diam, tapi tidak juga menuruti perintah. Semisal disuruh mandi oleh ibunya, tapi tak juga mau beranjak dari tempatnya bermain. Saat ia ditinggalkan sendiri di kamar mandi pun, ia tidak segera mandi, malah bermain air.
Anak seperti ini Pun juga bisa bersikap baru mau mengerjakan suatu perintah setelah terlebih dahulu melihat orangtuanya jengkel, marah, dan mengomel atau membentak-bentak karena kemalasannya. Bahkan menunggu di ancam dg pukulan terlebih dahulu.
Orang tua yang buruk perangai adalah orang tua yang Pemarah, temperamental, suka membentak, mencaci maki, berprilaku kasar ( sperti menjolak kepala anak, mendorong badan anak..dll), dan suka mengeluarkan sumpah serapah dgn kata2 yg tidak pantas.
akibatnya Anak meniru sikap orangtuanya tsb. Bila orangtua suka marah atau ‘main bentak’ karena sebab-sebab sepele, maka anak pun bisa berbuat hal yang sama. Jangan heran bila anak yang diperlakukan demikian, akan berlaku seperti itu terhadap adiknya atau teman-temannya, termasuk anaknya nanti. Karna mentalnya sudah di rusak oleh orang tuanya sendiri.
kekompakan orang tua pun dibutuhkan dlm hal ini, 
contoh: jika ayahnya menasehati dan mengajarkan kebaikan kpd anak2, maka hendaknya ibunya pun menimpali dgn nasehat yg baik pula agar anak patuh kepda kedua org tuanya.
Jangan sampai terjadi ketika ayah mendidik anaknya berbuat hal2 yg di perintah Allah dan sunnah RasulNya lalu ibu atau keluarga yg lain membantah supaya anak tsb tdk menerima nasehat didikan ayahnya, begitu pula sebaliknya jika ibu menasehati dgn baik maka ayah jangan memprotes nasehat ibunya tsb, karna ini sama saja mengajarkan anak berwatak pembangkang dan keras kepala, mengajari anak tdk mau menerima nasehat dan didikan.
Jika sudah begitu..,maka bErsiap siaplah anda tuk memiliki anak yang bodoh karena tdk pernah mau dan bisa menerima didikan dan nasehat.., bersiap siaplah anda tuk menghadapi anak yg keras kepala yg sellu menolak jika di didik dan di ajari, bersiap siaplah anda tuk melihat anak anda menjadi orang yang jahat karena sifat bodoh dan keras kepalanya tsb, itu semua akibat tekanan mental yang ia derita , dgn keras kepalanya ia akan sellu merasa benar dan tdk akan pernah bisa menghargai dan menghormati org lain, bahkan ia akan sangat mudah melecehkan,menghina dan merendahkan org lain.dan sifat2 buruk lainnya pun akan segera menyusul pd diri anak tsb, semua itu akan tampak pd anak tsb dlm kesehariannya.
Jangan marahi anak anda, tapi marah lah kpd diri sendiri yang tdk pernah memberi contoh sikap yg baik kpd anak...!
Marahilah diri sendiri yg tdk bisa berprilaku lembut kpd anak anak baik dlm ucapan maupun perbuatan....!
jangan menyesali keburukan yg timbul pd diri anak, 
Tapi sesalilah sifat buruk sendiri yg sbgai orang tua tdk bisa Bersifat baik dan mendidik dgn benar, tdk bisa memberi contoh ucapan dan perbuatan yg baik. Dan tidak bisa memberi contoh teladhan sebagaimna mestinya menjadi orang tua yang benar dan baik.
Ingat..., anak itu suci bersih sejak di lahirkan, orang tuanya lah yang membentuk sifat dan mendidiknya. Akan menjadi anak yang patuh..., atau menjadi anak yg keras kepala, pembangkang dan durhaka...?

0 komentar:

Posting Komentar